BAGI peminat sejarah, sedikit banyak pasti mengenal salah satu peninggalan Kerajaan Majapahit ini, Candi Arimbi. Sementara bagi saya, setidaknya pada Oktober 1989, ketika saya baru menginjak kelas VI SD, pernah mengunjunginya sebagai satu rangkaian kegiatan kepramukaan ketika itu. Tempat ini dipilih karena secara geografis lebih dekat dengan kampung halaman dimana SD saya berada. Disamping itu, ketika itu lagi demam sandiwara radio “Tutur Tinular” dan “Mahkota Mayangkara”, sebuah cerita rakyat yang bersumber dari sejarah Majapahit. Latar dari cerita itu salah satunya adalah Candi Arimbi dan tentu saja Gunung Anjasmara, yang menjadi tempat tumpah darah saya.
Hal-hal itulah yang membuat saya terusik dan tertarik untuk membaca buku-buku...